Minggu, 06 Februari 2011

DENGAN CINTA AKU BERPUASA


Dengan Cinta Aku Berpuasa

Tidak semua cinta berbalas, bahkan banyak cinta bertepuk sebelah tangan dan berakhir dengan petaka dan angkara murka. Imam Bukhori meriwayatkan betapa besarnya cinta Allah pada hamba-Nya," Usai sebuah peperangan Rosulullah SAW memeriksa kondisi para tawanan perang, kemudian melintaslah anak yang masih balita didepan Rosulullah dan para shahabat, namun serta merta seorang wanita segera merengkuhnya dan memuluknya, secepat kilat bocah itu terlena dalam susuan ibundanya. Melihat sebuah adegan yang menharukan tersebut rosulullah betranya kepada para sahabat," apakah mungkin seorang ibu tersebut melemparkan anaknya kedalam api? Tidak Ya Rosulullah! Sesungguhnya Allah lebih cinta dan saying kepada hambanya dari ibu tadi kepada balitanya."


Oleh karena itulah Allah menurunkan syaria'at, aturan-aturan, perintah dan larangan atas dasar Hakimun 'Alim ( maha bijaksana dan maha mengetahui) dengan Gofurur Ar-Rohim (maha mengampuni dan Maha Pengasih) bukan dengan Al-Jabbar dan Al-Qohar ( maha perkasa dan Maha Kuat).
Artinya adalah Allah melarang dan menyuruh hamba-Nya semata-mata untuk kebaikan hambanya. Cinta dan saying Allah lah melatari perintah puasa romadhon, yang menurut orang –orang lemah iman sbagai beban dan himpitan. Yang digunakan Tuhan sebagai sarana Tuhan menunjukan kemahaanya dan hegomaninaya terhadap manusia. Demikianlah filsafat Yunani ketika membahas hubungan Tuhan dengan manusia.
Mungkn itu tuhan mereka, tapai Tuhan kita Allah SWT setelah mewajibkan puasa di bulan romadhon berfirman ," Allah mengingkan kemudahan bagi kalian dan Allah tidak mengingkan kesulitan bagi kalian." ( QS Al-Baqoroh 185).


Nampaknya hanya hati-hati yang bersih lagi beriman yang meraskan desiran cinta Allah yang demikian kuat memajakan hamba-hambanya dalam rahmat-Nya, ampunan-Nya,pahala-pahala-Nya dan puncaknya pertemuan akbar antara zdat yang mencinta dengan hamba yang mencinta. Ketaqwaan sebagai hadiah sekaligus tiket perjumpaan yang melibas dan mengobati kepedihan keperihan di jalan cinta Ilahi. Bahkan kepedihan dan keperihan berubah menjadi keindahan dan kelezatan spiritual bagai lantunan kerinduan para pencari Tuhan dalam do'a dan munajat romadon, seraya berujar, Ya Ilahi dengan cinta aku berpuasa. Inilah hakekat ibadah bertemuanya dua cinta dalam ketundukan hamba kepada tuanya (Robb) jasadnya nampak letih namun jiwa dan hatinya mendulang kenikmatan-kenikmatan yang tidak dapat dirasakan kecuali oleh orang-orang yang telah mencobanya.


Dari sini kita memahami bagaimana rosulullah menggemari puasa di musim panas. Rosulullah juga mengatakan ," ketentraman hatiku di dalam sholat." Padahal Ummuna 'Aisyah meriwayatkan, Rosulullah sholat malam sampai membengkak kedua kakinya. Lebih dari itu ketika Rosulullah pulang dari sebuah peperangan yang sangat melelahkan, beliau mengatakan kepada sahabat Bilal," Ya Bilal Arihnii bissholat." Wahai Bilal biarkan saya istirahat dengan sholat.
Adalah sahabat Ustman mengatakan," tidaklah seseorang itu merasakan kelelahan ketika membaca Al-Qur'an jika hatinya bersih."
Kewajiban puasa adalah wujud cinta Allah pada hambanya marilah kita sambut cinta Allah, marilah kita berpusa dengan cinta, pastilah anda merasakan getar dan indahnya puasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar