Senin, 27 Agustus 2012

Misteri Angka 4 Pada Jam Romawi

Pernah lihat jam gadang di Bukittinggi Sumatera Barat?
Coba perhatikan angka 4 (empat) yang seharusnya ditulis dengan angka romawi IV!
Mengapa justru dicetak dengan IIII?


Dari beragam informasi ditengah masyarakat, angka empat aneh tersebut ada yang mengartikan sebagai penunjuk jumlah korban yang menjadi tumbal ketika pembangunan. Atau ada pula yang mengartikan, empat orang tukang pekerja bangunan pembuatan Jam Gadang meninggal setelah jam yang menghabiskan 3000 gulden tersebut selesai.
Patut diketahui pula, ternyata mesin Jam Gadang punya kembaran. Dan diyakini juga hanya ada dua di dunia. Kembarannya tentu saja yang saat ini terpasang di Big Ben, Inggris. Mesin yang bekerja secara manual tersebut oleh pembuatnya, Forman (seorang bangsawan terkenal) diberi nama Brixlion.

Apakah berarti kembarannya juga minta 4 tumbal?

Jangan berotak-atik gathuk dulu .......

Dalam kebudayaan romawi angka 4 lazim ditulis dengan IIII dan bukan IV, karena IV merupakan simbol dari Dewa Jupiter, atau sering ditulis IVPPITER, IV adalah huruf awal dari nama dewa jupiter. penggunaan angka IV baru lazim dijumpai pada era modern.

sedangkan 5 alasan lainnya adalah:
1. Raja prancis, Louis XIV, memerintahkan penggunaan IIII dan bukan IV pada jam, dan kebiasaan ini berlaku sampai sekarang.
2. Penggunaan numerasi romawi standard IV sebagai angka 4, berpotensi membingungkan bagi anak-anak dan orang yang tidak terbiasa melihat jam, apalagi dalam posisi terbalik angka IV nyaris serupa dengan VI. itulah mengapa digunakan IIII karena tidak mirip dengan VI.
3. angka IIII dirasa lebih simetris untuk mengimbangi angka VIII (angka disebrang angka IIII).
4. dengan menggunakan IIII pada jam, maka akan dijumpai duapuluh I, empat V, dan empat X, sehingga sang pembuat jam hanya cukup membuat 1 pola cetakan angka, yaitu VIIIIIX, yang kemudian dicetak 4 kali, untuk selanjutnya dipisah2 sesuai kebutuhan; V IIII IX
VI II IIX (IIX nanti dibalik sehingga menjadi XII)
VII III X
VIII I IX (IX nanti dibalik sehingga menjadi XI)
sedangkan jika menggunakan IV akan membuat pembuat jam membutuhkan V ekstra.
5. Penggunaan IIII akan menciptakan simetris radial pada jam, sehingga simbol I hanya akan dijumpai pada pertiga awal (I, II, III, IIII), simbol V akan dijumpai pada pertiga tengah (V, VI, VII, VIII), dan simbol X akan dijumpai pada pertiga akhir (IX, X, XI, XII)

Jadi masih berpikir bahwa itu angka 4 pada jam romawi berhubungan dengan mistis?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar