Minggu, 07 Agustus 2011

5 hal yang jangan dilakukan saat bercinta (Bukan artikel porno)

Menikah dan hidup bersama selama-lamanya membuat Anda merasa tidak ada salahnya pasangan mengetahui dan melihat semua hal yang Anda lakukan. Namun sebelum bercinta dengannya, ada hal-hal yang sebaiknya jangan Anda lakukan.


1. Membiarkan TV Menyala
Menyalakan televisi sebelum bercinta bisa menjadi sebuah kesalahan. Nantinya Anda malah lebih fokus menonton acara televisi ketimbang menikmati foreplay dari pasangan. Menurut sebuah penelitian di Italia, pasangan yang memiliki televisi di kamar tidur mereka, melakukan hubungan seks setengah kali lebih jarang ketimbang yang tidak.

"Energi yang didatangkan di saat-saat waktu intim menjauhkan rasa keintiman dengan pasangan," ujar Lana Holstein, M.D., pendiri 'Intimate Growth Partners'. Lana menambahkan, kehidupan seks biasanya tergantung dari apa yang terjadi di keseharian Anda, seperti pekerjaan dan anak-anak. Dengan adanya televisi di kamar, hal tersebut bisa membuat kehidupan seks Anda semakin tidak membahagiakan.

2. Menggunakan Seks Untuk Keuntungan Pribadi
Tidak sedikit pria atau wanita yang melakukan hubungan seks sebelum mengajukan suatu permintaan pada pasangannya. Ada juga yang mau bercinta demi memuaskan pasangannya karena merasa telah melakukan suatu kesalahan. Misalnya saja, Anda baru saja membeli tas yang harganya cukup mahal dan telah menghabiskan budget belanja rumah tangga, agar suami tidak marah Anda bercinta dulu dengannya sebelum memberitahukan hal tersebut.

"Seks itu seharusnya Anda berdua merasa senang, bukan hanya untuk yang satu memuaskan yang lain," ujar Barbara Keesling, Ph.D., penulis buku 'The Good Girl's Guide to Bad Girl Sex'.

3. Pura-pura
Saat pasangan mengajak bercinta, namun Anda sebenarnya lelah, sebaiknya jangan pernah berpura-pura untuk mau melakukannya. Misalnya saja, Anda berpura-pura menikmati fore play atau pura-pura senang ketika memberinya fore play. Memalsukan orgasme juga sebuah kesalahan dalam bercinta.

"Berpura-pura membuat hubungan Anda dan pasangan semakin berjarak," ujar Terry Real, penulis buku 'The New Rules of Marriage'.

Jika Anda memang tidak mendapatkan orgasme saat bercinta, jujur saja. Coba beri pengertian kepada pasangan soal mengapa Anda tidak bisa mencapai orgasme. Jangan buat pasangan merasa bersalah ketika mengkomunikasikan hal tersebut. Cari tahu bersama-sama dengan pasangan, bagaimana agar Anda berdua bisa sama-sama mendapatkan orgasme.

4. Membahas Mantan Pacar
Kejujuran dan keterbukaan memang hal penting dalam sebuah hubungan. Namun bukan berarti Anda harus mengungkapkan semuanya. Saat berada di tempat tidur, jangan pernah membahas soal mantan kekasih. Apalagi sampai menyentuh topik soal bagaimana percintaan Anda dengan si mantan.

"Pria akan merasa tidak aman," Terry Real. "Dia akan merasa khawatir, apakah dia sudah bisa memuaskan Anda," tambahnya.

Masih menurut Real, pria lebih ingin merasa dirinyalah pria terbaik yang bisa memberikan kepuasaan saat bercinta. Jika kepercayaan diri ini sudah muncul pada pria, dia akan lebih menyenangkan untuk diajak bercinta.

5. Jadi Ibu Yang Baik, Tapi Melupakan Suami
Untuk para wanita yang sudah memiliki anak, kesibukan menjadi ibu seringkali menyita hari Anda. Begitu sibuknya, sampai Anda merasa lelah di penghujung hari. Alhasil saat suami ingin bercinta, Anda menolaknya. Semakin sering hal itu terjadi, tentu tidak baik untuk hubungan Anda dan pasangan.

Penting untuk para ibu, punya 'me time'. Waktu untuk diri sendiri ini tidak perlu seharian. Anda bisa melakukannya dengan mencuri waktu di sela-sela kesibukan mengurus anak. Misalnya saja saat mandi.

"Punya waktu untuk diri sendiri bisa membantu Anda mendapatkan lagi energi, jadi Anda bisa kembali memperhatikan pasangan," ujar Lana Holstein, M.D., pendiri 'Intimate Growth Partners'.

Jika suami ingin berhubungan intim, jangan pernah Anda menganggapnya sebagai tugas baru, setelah menidurkan anak. Seks seharusnya menjadi sesuatu yang memang Anda inginkan dan butuhkan.

"Jangan pernah melihatnya sebagai cara untuk memuaskan pasangan saja. Anda harus melihatnya sebagai sesuatu kehidupan seks yang normal, untuk Anda dan pasangan," tambah Real.

5 Hal Yang Harus Dihindari dalam Keuangan

1. Jangan Melakukan Pinjaman yang Buruk

Sebelum saya menjelaskan apa itu pinjaman yang buruk, saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pinjaman yang baik.
Pinjaman yang baik adalah ketika anda mempergunakannya untuk berinvestasi yang akan menambah nilai, seperti pinjaman untuk pendidikan atau pinjaman untuk bisnis. Pinjaman untuk pendidikan baik karena pendidikan akan meningkatkan kemampuan anda. Pinjaman untuk bisnis baik karena jika pinjaman tersebut dikelola dengan benar, bisnis anda akan menghasilkan omzet dan profit yang baik juga untuk anda.
Robert Kiyosaki, pengarang buku laris ”Rich Dad/Poor Dad”, menambahkan bahwa melakukan pinjaman untuk membeli properti adalah merupakan keputusan yang tepat karena properti mempunyai kecendrungan untuk naik harganya.


Pinjaman yang buruk adalah ketika anda mempergunakannya untuk konsumsi, seperti membeli mobil, pakaian, berlibur, dsb., dimana semua hal ini tidak akan menambah nilai dan malahan suatu saat nanti hal-hal tersebut akan menjadi tidak ada harganya. Jika anda tidak memiliki cukup uang, kecuali sudah sangat mendesak, jangan mempergunakan uang pinjaman. Bunga pinjaman yang tinggi jika tidak terbayar akan terakumulasi dengan sangat cepat. Eistein pernah berkata, ”Kekuatan yang paling besar di alam semesta adalah bunga yang berlipat ganda.” Jika anda mengkonsumsi pinjaman, maka kekuatan tersebut akan mulai menyerang anda.

2. Jangan Menaruh Semua Telur Anda Dalam Satu Keranjang

Salah satu hal terpenting yang dipelajari dalam pelajaran-pelajaran perencanaan keuangan manapun adalah tentang penyebaran resiko. Maksudnya, anda harus mendistribusikan/memecah investasi anda ke beberapa sumber untuk mengurangi tingkat resiko kerugian. Sebetulnya pelajaran ini bukan hanya berlaku untuk perencanaan keuangan saja, namun juga hidup secara keseluruhan.


Coba anda pikirkan bahwa hidup anda ditopang oleh beberapa pilar. Ini bisa berupa karir, keuangan, kesehatan, hubungan dengan pasangan, hobi, ikatan keluarga, komunitas sosial, dll. Jika ada dari pilar ini mengalami gangguan, anggap saja anda kehilangan pekerjaan atau anda ribut besar dengan pasangan, anda masih memiliki pilar lain yang masih menopang anda dalam hidup. Dengan kata lain, apa yang akan terjadi jika anda hanya menggantungkan hidup pada 1 pilar dan pilar tersebut bermasalah?

3. Jangan Menyia-nyiakan Kekuatan Anda

Anda menyia-nyiakan kekuatan yang anda miliki ketika anda membiarkan orang lain meremehkan anda, ketika anda membiarkan orang lain membuat keputusan untuk anda atau ketika anda menyalahkan orang-orang dan lingkungan sekitar anda.


Bayangkan jika anda setiap hari mendapatkan sejumlah koin untuk diinvestasikan. Koin-koin ini mewakili waktu anda, energi anda, perhatian anda dan fokus anda.
Jika anda membiarkan orang lain menghalangi anda dari usaha mengejar tujuan-tujuan anda karena mereka menganggap anda tidak cukup kuat, atau tidak cukup pintar, atau tidak cukup berpengetahuan, maka anda baru saja memberikan beberapa koin anda pada orang tersebut.
Jika anda menyalahkan atasan anda karena anda belum saja mendapat promosi sehingga anda tidak mempunyai cukup uang untuk membeli mobil baru, maka anda baru saja memberikan beberapa koin anda pada atasan anda.

Akan menjadi sebuah keputusan yang bijak jika dalam usaha mengejar tujuan-tujuan anda tersebut, anda menginvestasikan koin-koin anda dengan cara tidak mempedulikan kata-kata orang yang meremehkan anda, justru menjadi pembakar semangat anda untuk membuktikan pada mereka bahwa kata-katanya adalah salah.
Akan menjadi sebuah keputusan yang bijak juga jika dalam usaha anda membeli mobil baru, anda mencari sumber penghasilan lain. Sehingga anda akan mendapat mobil baru dengan tidak peduli anda diberi promosi atau tidak.

4. Jangan Terlalu Serius Dengan Hidup Anda


Meskipun dalam artikel-artikel saya sebelumnya, saya seringkali memberi semangat pada anda dalam mencapai tujuan-tujuan anda, penting sekali diingat bahwa ada kehidupan lain disamping tujuan besar anda. Anda harus menjalani kehidupan dengan seimbang, bukan hanya sekedar terpaku memikirkan mimpi-mimpi anda. Jangan bekerja terlalu keras untuk mengejar promosi, sehingga anda melupakan waktu untuk berlibur, bermain dengan anak-anak anda di akhir pekan, dan melakukan hobi-hobi.

5. Jangan Menyerah Pada Mimpi-Mimpi Anda

Thank's to Aku Ingin Sukses
Saya yakin anda sudah menangkap maksud judul diatas, sehingga saya tidak perlu menjelaskan terlalu banyak lagi. ;)
Seperti kata Norman Vincent Peale : “If you want to get somewhere you have to know where you want to go and how to get there. Then never, never, never give up.”

(Dikutip dari www.akuinginsukses.com)

Dia dan Sang Kekasih



Di dalam Gua itu wajahnya pucat pasi. Langkah kaki para pemuda pemburu tidak lagi terdengar samar. Tak terasa tubuhnya bergetar hebat, betapa tidak, dari celah gua ia mampu melihat para pemburu itu berada di atas kepalanya. Setengah berbisik berkatalah dia.

Wahai kekasihku, jika mereka melihat ke kaki-kaki mereka, sesungguhnya mereka pasti melihat kita berdua. Sang Kekasih memandangnya penuh makna. "Janganlah engkau kira, kita hanya berdua. Sesungguhnya kita bertiga, dan yang ketiga adalah Dia, yang menggenggam kekuasaan, Allah ".

Sejenak ketenangan menyapanya. Sama sekali ia tidak mengkhawatirkan keselamatannya. Kematian baginya bukan apa-apa, ia hanya lelaki biasa. Sedang, untuk lelaki tampan yang kini dekat di sampingnya, keselamatan di atas mati dan hidupnya. Bagaimana semesta jadinya tanpa penerang. Bagaimana kota jika harus kehilangan purnama. Bagaimana dunia tanpa benderang penyampai wahyu.

Sungguh, ia tak gentar dengan tajam mata pedang para pemuda pemburu, yang akan merobek lambung serta menumpahkan darahnya. Sungguh, ia tidak khawatir runcing anak panah yang akan menghunjam setiap jengkal tubuhnya. Ia hanya takut, Sang kekasih…akan terbunuh…..

***


Berdua mereka berhadapan, dan mereka sepakat untuk bergantian berjaga. Dia memandang wajah syahdu di depannya dalam hening. Setiap guratan di wajah indah itu ia perhatikan seksama. Aduhai betapa ia sangat mencintai sang kekasih. Kelelahan yang mendera setelah perjalanan jauh, seketika seperti ditelan kegelapan gua. Wajah di depannya yang saat itu berada nyata, meleburkan penat yang ia rasa. Hanya ada satu nama yang berdebur dalam dadanya. Cinta.

Sejenak kemudian, Sang Kekasih melabuhkan kepalanya di pangkuannya. Dan seperti anak kecil, dia berenang dalam samudera kegembiraan yang sempurna. Tak ada yang dapat memesonakannya selama hidup kecuali saat kepala Nabi yang ummi berbantalkan kedua pahanya. Mata Sang Kekasih terpejam. Nafas harum itu terhembus satu-satu, menyapa wajahnys yang sangat dekat. Dia tersenyum, sepenuh kalbu dia menatapnya lagi. Tak jenuh, tak bosan. Dan seketika wajahnya muram. Ia teringat perlakuan orang-orang yang memburu Purnama kota seperti memburu hewan buruan.

Bagaimana mungkin mereka begitu keji mengganggu cucu Sang Kekasih, yang begitu santun dan amanah. Mendung di wajahnya belum juga surut. Sebuah kuntum azzam memekar di kedalaman hatinya, begitu semerbak. Selama hayat berada dalam raga, dia akan selalu berada di sampingnya, untuk membela dan tak akan membiarkan siapapun menganggunya.

Sunyi tetap terasa. Gua itu begitu dingin dan remang-remang. Dia sandarkan punggungnya di dinding gua. Sang Kekasih, masih saja mengalun dalam istirahatnya. Dan tiba-tiba saja, seekor ular mendesis-desis perlahan mendatangi kaki dia yang terlentang. Dia menatap waspada, ingin sekali ia menarik kedua kakinya untuk menjauh dari hewan berbisa ini. Namun, keinginan itu dienyahkannya dari benak, tak ingin ia mengganggu tidur nyaman. Bagaimana mungkin, ia tega membangunkan kekasih itu.

Dia meringis, ketika ular itu menggigit pergelangan kakinya, tapi kakinya tetap saja tak bergerak sedikitpun. Dan ular itu pergi setelah beberapa lama. Dalam hening, sekujur tubuhnya terasa panas. Bisa ular segera menjalar cepat. Dia menangis diam-diam. Rasa sakit itu tak dapat ditahan lagi. Tanpa sengaja, air matanya menetes mengenai pipi Sang Kekasih yang tengah berbaring. Dia menghentikan tangisannya, kekhawatirannya terbukti, Sang Kekasih terjaga dan menatapnya penuh rasa ingin tahu.

"Wahai hamba Allah, apakah engkau menangis karena menyesal mengikuti perjalanan ini" suara Sang Kekasih memenuhi udara Gua.

"Tentu saja tidak, saya ridha dan ikhlas mengikutimu kemanapun", potongnya masih dalam kesakitan.

"Lalu mengapakah, engkau meluruhkan air mata?"

"Seekor ular, baru saja menggigit saya, wahai putra Hamba Allah, dan bisanya menjalar begitu cepat"

Sang Kekasih menatapnya penuh keheranan, tak seberapa lama bibir manisnya bergerak: "Mengapa engkau tidak menghindarinya?"

"Saya khawatir membangunkan engkau dari lelap", jawabnya sendu. Sebenarnya ia kini menyesal karena tidak dapat menahan air matanya hingga mengenai pipi Sang Kekasih dan membuatnya terjaga.

Saat itu air mata bukan milik dia saja. Selanjutnya mata Sang Kekasihpun berkabut dan bening air mata tergenang di pelupuknya. Betapa indah sebuah ukhuwah.

"Sungguh bahagia, aku memiliki seorang seperti mu . Sesungguhnya Allah sebaik-baik pemberi balasan". Tanpa menunggu waktu, dengan penuh kasih sayang, Sang Kekasih meraih pergelangan kaki yang digigit ular. Dengan mengagungkan nama Allah pencipta semesta, diusap bekas gigitan itu dengan ludahnya. Mahasuci Allah, seketika rasa sakit itu tak lagi ada. Dia segera menarik kakinya karena malu.

Bagaimana mungkin, mereka para durjana tega menyakiti manusia indah seperti mu. Bagaimana mungkin? nyaring hati dia kemudian.


Gua itu kembali ditelan senyap. Kini gilirannya yang beristirahat dan Sang Kekasih berjaga. Dan, Dia menggeleng kuat-kuat ketika Sang Kekasih menawarkan pangkuannya. Tak akan rela, dirinya membebani pangkuan penuh berkah itu.

Sipakah dia? Ya. Abu bakar Ash-shiddiq. Seorang shahabat yang senantiasa menyertai Sang Kekasih (Muhammad SAW). Dan gua itu adalah Gua Tsur. (Dari cahaya Islami)