Kamis, 28 April 2011

Senandung Cinta Buat Istriku

Aku bukanlah bintang yang menerangi gelap malam. Dan bukanlah daun kering yang berserak ditiup angin. Aku adalah seorang pengembara yang sedang menyusuri dan mencari pelangi di balik kabut hitam. Yang ingin kujumpai di ujung harapku adalah lantera jiwa. Obor kehidupan yang menerangi setiap langkahku.
Prasasti jiwaku bersaksi dan berkata : "Kegelapan bisa menyembunyikan pepohonan dan bunga-bungaan dari pandangan mata. Tetapi kegelapan tidak dapat menyembunyikan dirimu dari jiwaku.” Tidak juga menyembunyikan harum aromamu dan kehangatan selimutmu.
Ketika aku mau menutup mata ini, Masih kurasakan sentuhan jarimu, masih kudengar irama merdu suaramu, masih kurasakan hembusan lembut nafasmu di dadaku. teringat saat-saat berada di taman, duduk di atas sebuah batu sambil menatap cakrawala yang jauh. Saat mataku tertuju padaku sudut langit yang berwarna keemasan dan menyadarkanku akan merdunya senandung burung-burung sebelum mereka tidur di malam hari.

"Wahai kekasih hati! Hanya dengan cinta yang indah kita dapat bertahan terhadap derita, pahitnya kesedihan dan duka perpisahan. Aku tak punya pilihan lain kecuali berjuang setiap hari mencari bekal untuk membantu kita dalam mengarungi perziarahan hidup.
Ketika tangan kehidupan terasa berat dan malam tak berirama, inilah saatnya untuk cinta dan munajat.

Dan betapa menjadi ringannya tangan kehidupan dan betapa berirama malam ketika seseorang mencintai dan mempercayai-Nya.

Cinta adalah cahaya ghaib yang dipancarkan dari inti yang membakar jiwa dan menyinari sekeliling bumi. Sehingga memungkinkan kita merasa hidup laksana mimpi indah di antara keterjagaan yang satu dengan keterjagaan yang lain.

Cinta adalah harta berharga yang kuperoleh serta tak seorang pun yang dapat melenyapkannya dariku. Hubungan antara kau dan aku merupakan hal paling indah dalam hidupku. Sesuatu yang paling mengesankan yang pernah kuketahui dalam hidup dan akan selalu aku kenang. Selamanya.

1 komentar: