Selasa, 19 April 2011

Inspiringday YPM

Seabrek kegiatan di meja kerja Yayasan Permata Mojokerto (YPM) memberikan stress tersendiri. Kegiatan Inspiringday yang awalnya digagas oleh staf bidang upgrading Umi Fauziah, S.Psi. alhamdulillah…… dapat mengurangi efek peningkatan tensi stress. Bahkan bisa memberikan energy tambahan selain sarapan pagi seadanya yang dimakan disela-sela mengerjakan tugas-tugas kantor.

Tepat pukul 07.00 saat bel tanda masuk sekolah dibunyikan di masing-masing unit, Ketua yayasan (Suhartono), Sekretaris Eksekutif (Suhendro), Bendahara Eksekutif (Lulusianna Y.), Kepala Sarpras (Sukamat), Ketua Bidang R & D dan stafnya(Djuniati Kustifah & Nani Harpanti), Staf Upgrading (Umi F), Staf IT (M. Wahyudi), Staf Kerumahtanggaan (Jainul Arifin), Staf Kesekretariatan (Suyanti) tak terkecuali Koordinator (Cleaning Service) dengan menenteng mushaf Al-Qur’an segera menuju ruang serba guna yayasan.
Selanjutnya semua tenggelam dalam khusu’ dan tawadhu’…. melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an bersama-sama dengan tartil, dua sampai tiga halaman. Meskipun hanya beberapa menit tapi dapat dirasakan aliran kebersamaan, kekuatan ukhuwah, jalinan hati tentang “satu untuk semua dan semua untuk satu”.
Setelah selesai tilawah salah satu dari yang hadir menyampaikan kata-kata hikmah sebagai motivasi untuk sukses mencapai tujuan. Ada curahan hati (curhat), kalimat-kalimat motivasi, muhasabah dan yang sering adalah kisah-kisah inspiratif.
Berikut petikan kisah-kisah inspiratif dan kata-kata hikmah yang sempat menghiasi kegiatan Inspiringday di Yayasan Permata Mojokero / Sekolah Islam Terpadu (SIT) Permata Mojokerto :

Biji kopi, telur dan wortel :
Jika biji kopi, telur dan wortel dimasukkan ke dalam panci yang berisi air. Kemudian panci tersebut dipanaskan sampai mendidih, apa yang terjadi.
- Biji kopi akan mengeluarkan aroma harum
- Telur yang semula cair akn mengeras
- Wortel melembek dan akan terus melembek jika terus dipanaskan
Hikmah apa yang bisa kita ambil :
Saudaraku, anggaplah air, api dan panci adalah permasalahan hidup yang mengurung kita. Permasalahan itu bisa berupa beban kerja, kritikan, hinaan, cemoohan atau bahkan yang lebih berat.
Ada orang yang menyikapi permasalahan dengan falsafah kopi yang memberikan keharuman, bersikap positif penuh solusi, adapula permasalahan itu menjadikan orang menjadi keras seperti telur, pun….. ada pula orang yang lembek, bahkan hancur tatkala dihadapkan pada permasalahan hidup seperti wortel.

Ahli Maksiyat dan Ahli Ibadah
Seorang pemuda melakukan pengembaraan mencari Tuhan. Dalam perjalanan dia bertemu dengan seseorang yang terus beribadah sampai tempat dia beribadah ada bekas telapak kaki.
Mengetahui sang pemuda hendak mencari Tuhan orang tersebutpun berkata, “Nanti jika engkau sudah berjumpa tanyakan kepada di sorga sebelah mana aku ditempatkan.”
Sang pemuda pengembara melanjutkan perjalannya dan bertemu dengan orang jahat. Bromocorah, pembunuh, pemabuk itulah julukan yang diberikan orang-orang kepadanya. Nyaris semua kemaksiatan sudah pernah dia lakukan. Kepada pemuda pengembara diapun titip pesan, “Nanti jika engkau sudah bertemu dengan Tuhan, tanyakan, di jurang neraka mana aku akan ditempatkan.”
………… perjalanan sang pengembara berakhir…………………….
Selanjutnya dia kembali dari perjalannya. Tidak lupa dia sampaikan kepada orang yang ahli maksiat yang pernah ditemui kepadanya disampaikan,”Engkau adalah ahli sorga”.
“Yang benar saja, jangan bergurau kau”, hardik ahli maksiyat.
“masak Tuhan bergurau”, jawab pemuda itu dengan tenang
Ahli maksiyat melompat kegirangan. Dia berpikir ternyata Tuhan sangat baik. Maka mulai saat itu dia tinggalkan kemaksiyatan. Hari-harinya dipenuhi dengan rasa syukur, dan penyesalan atas kemaksiyatan yang pernah dia perbuat. Diapun mati saat sedang bersama TuhanNya.
Lalu bagaimana dengan sang ahli ibadah ?
Ketika pemuda pengembara menemuinya dia sampaikan pesan Tuhan kepadanya
“Kamu adalah ahli neraka”
Sebuah kalimat yang tidak pernah dia bayangkan. Ahli ibadah kecewa dan marah kepada Tuhan. Dia beranjak dari tempat peribadatannya. Dia lemparkan perlengkapan ibadahnya. Dia berpikir tidak ada gunanya ibadahnya selama ini.
Tuhan yang dia puja, Tuhan yang dia sembah telah mencampakannya…..dia frustasi………
Dalam keputusasaannya dia mabuk-mabukan, berjudi, berzina…….dan dalam kemasiatannya roh dicabut oleh malaikat maut.


1 Tamparan untuk 3 Pertanyaan
Ada seorang pemuda yang lama sekolah di luar negeri, kembali ke tanah air.
Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang guru agama, kiyai atau siapa saja yang bisa
menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang
tersebut, seorang kiyai.
Pemuda : Anda siapa Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanya an saya?
Kiyai : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan semua dosen saya tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Kiyai : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:

1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud Tuhan kepada saya 2.Apakah
yang dinamakan takdir 3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat
syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?
Tiba-tiba kyai tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.
Pemuda : (sambil menahan sakit) Kenapa anda marah kepada saya?
Kiyai : Saya tidak marah.Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Kiyai : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Kiyai : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Kiyai : Itulah jawaban pertanyaan pertama.kita semua merasakan
kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Kiyai : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima
tamparan dari
saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Kiyai : Itulah yang dinamakan takdir.
Kiyai : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Kiyai : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Kiyai : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka
juga terbuat dari
api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata’ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila diamalkan, salah satu
pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata’ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak
tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu

Mengapa terus baca Al-Qur'an meskipun tidak faham


Seorang muslim tua Amerika tinggal di sebuah perkebunan/area di sebelah timur Pegunungan Kentucky bersama cucu laki-lakinya. Setiap pagi Sang kakek bangun pagi dan duduk dekat perapian membaca Al-qur’an. Sang cucu ingin menjadi seperti kakeknya dan memcoba menirunya seperti yang disaksikannya setiap hari.

Suatu hari ia bertanya pada kakeknya : “ Kakek, aku coba membaca Al-Qur’an sepertimu tapi aku tak bisa memahaminya, dan walaupun ada sedikit yang aku pahami segera aku lupa begitu aku selesai membaca dan menutupnya. Jadi apa gunanya membaca Al-quran jika tak memahami artinya ?

Sang kakek dengan tenang sambil meletakkan batu-batu di perapian, memjawab pertanyaan sang cucu : “Cobalah ambil sebuah keranjang batu ini dan bawa ke sungai, dan bawakan aku kembali dengan sekeranjang air.”

Anak itu mengerjakan seperti yang diperintahkan kakeknya, tetapi semua air yang dibawa habis sebelum dia sampai di rumah. Kakeknya tertawa dan berkata, “Kamu harus berusaha lebih cepat lain kali “.

Kakek itu meminta cucunya untuk kembali ke sungai bersama keranjangnya untuk mencoba lagi. Kali ini anak itu berlari lebih cepat, tapi lagi-lagi keranjangnya kosong sebelum sampai di rumah.

Dengan terengah-engah dia mengatakan kepada kakeknya, tidak mungkin membawa sekeranjang air dan dia pergi untuk mencari sebuah ember untuk mengganti keranjangnya.

Kakeknya mengatakan : ”Aku tidak ingin seember air, aku ingin sekeranjang air. Kamu harus mencoba lagi lebih keras. ” dan dia pergi ke luar untuk menyaksikan cucunya mencoba lagi. Pada saat itu, anak itu tahu bahwa hal ini tidak mungkin, tapi dia ingin menunjukkan kepada kakeknya bahwa meskipun dia berlari secepat mungkin, air tetap akan habis sebelum sampai di rumah. Anak itu kembali mengambil / mencelupkan keranjangnya ke sungai dan kemudian berusaha berlari secepat mungkin, tapi ketika sampai di depan kakeknya, keranjang itu kosong lagi. Dengan terengah-engah, ia berkata : ”Kakek, ini tidak ada gunanya. Sia-sia saja”.

Sang kakek menjawab : ”Nak, mengapa kamu berpikir ini tak ada gunanya?. Coba lihat dan perhatikan baik-baik keranjang itu .”

Anak itu memperhatikan keranjangnya dan baru ia menyadari bahwa keranjangnya nampak sangat berbeda. Keranjang itu telah berubah dari sebuah keranjang batu yang kotor, dan sekarang menjadi sebuah keranjang yang bersih, luar dan dalam. ” Cucuku, apa yang terjadi ketika kamu membaca Qur’an ? Boleh jadi kamu tidak mengerti ataupun tak memahami sama sekali, tapi ketika kamu membacanya, tanpa kamu menyadari kamu akan berubah, luar dan dalam.


bersambung......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar