“Harinya hari Sabtu, ketika sebuah notifikasi menyala dilayar utama androidku. Dari seorang wanita yang bukan istriku dengan sebuah kalimat warning : Bersifat Rahasia. Satu-satunya yang membuatku tenang adalah pengirim pesan itu bernama Ibu Nila. Walikelas anakku. Yang membuat aku tidak tenang adalah, aku harus membuat puisi. Aku berpikir jika kutulis dengan pena akan menjadi spesial, saat keyboard virtual mengambil alih tulisan tangan, walau aku juga tidak yakin tulisanku bisa dibaca orang lain.”
20 Tahun Silam
Desember ini...
Dua puluh tahun sudah
Saat kuucap janji akad nikah
Membawa banyak cerita indah
Walau kadang berhias gelisah
Desember ini...
Banyak hal telah berubah
Ada guratan terlukis diwajahmu
Guratan yang tersusun membentuk bait puisi
Puisi tentang lelah dan perjuangan
Puisi tentang asa dan kebahagiaan
Bahkan puisi tentang cinta dan omelan
Desember ini..
Seakan aku baru tersadar
Betapa engkau istri yang sangat tegar
Tegar melawan ketidakberdayaan
Betapa engkau istri yang pintar
Pintar berkreasi untuk masa depan
Desember ini...
Aku belajar untuk tersenyum
Melihatmu yang terkadang santun kadang tantrum
Aku belajar bisa tetap bersikap manis
Melihatmu yang terkadang romantis kadang juga sadis
Aku belajar dari rasa galau
Saat hati serasa pilu tetapi selalu rindu
Karena aku percaya
Engkau adalah anugerah terindah dalam hidupku